Kesuksesan terbesar? Sejauh ini, saya
belum mencapai kesuksesan terbesar saya. Pencapaian yang saya alami selama ini
belum mencapai pecapaian tertinggi saya. Untuk sementara, yang saya inginkan
adalah kuliah dengan benar dan memperoleh nilai yang memuaskan. Selain itu,
saya juga ingin segera menyelesaikan kuliah saya. Banyak masalah ataupun
kendala yang mungkin saja akan saya hadapi. Tapi saya akan mencoba sekuat
tenaga mengatasi segala kendala ataupun masalah itu. Berusaha sekuat tenaga
mungkin adalah kuncinya. Menurut saya, ketika kita berusaha dengan sekuat
tenaga, kita dapat melakukan segala hal dengan baik. Karena saya percaya,
sebuah hasil tidak akan pernah menghianati prosesnya.
Sejauh ini kesuksesan yang saya alami
adalah dapat lulus tes masuk Universitas. Dan akan sangat menyenangkan bila
saya lulus dari Universitas dimana saya sedang berada. Hal itu akan menjadi
kesuksesan saya. Kesuksesan saya adalah
menyelesaikan kuliah saya dengan tempo yang pas, lebih baik lagi bila saya
menyelesaikannya sebelum waktunya. Dan juga dengan memperoleh nilai yang
memuaskan. Oleh karena itu saya sedang berjuang dan berusaha sekuat yang saya
bisa. Bila perlu melampaui kemampuan yang saya miliki untuk mencapai kesuksesan
yang saya inginkan. Tapi hal itu belum bisa di jadikan sebagai kesuksesan
terbesar saya. Karena menurut saya, kesuksesan terbesar saya adalah kebahagian
kedua orang tua saya dan orang-orang di sekitar saya. Kebahagian mereka akan
sangat menjadi sempurna apabila melihat saya menjadi orang yang sukses dan
bermanfaat bagi orang lain.
Kesuksesan dalam hidup adalah ketika saya bisa membuat
mereka tersenyum dan merasa terbantu dengan kehadiran saya. Semakin banyak
orang yang dibuat tersenyum bahagia maka semakin besar ukuran sukses bagi saya.
Salah satu usaha untuk membuat orang tua dan orang-orang disekitar tersenyum
adalah dengan menjadikan diri saya menjadi orang yang bermanfaat. Bukan berarti
dimanfaatkan tetapi memberikan manfaat kepada orang lain. Banyak hal yang bisa
dikatakan bermanfaat, salah satunya adalah dengan berbagi ilmu yang telah
didapatkan. Di dunia pendidikan jika kita hanya mendengar maka kita akan cepat
lupa, jika kita melihat maka kita akan ingat, jika kita berbuat maka kita akan
bisa melakukan, tapi jika kita berbagi maka kita akan ingat dan akan bisa.
Berbagi akan membuat kita selalu hidup walaupun waktu telah berlalu meninggalkan
kehidupan. Apalah arti sebuah kesuksesan tanpa saling berbagi antar sesama.
Melihat orang-orang disekitar tersenyum bahagia
merupakan kesuksesan dalam hidup. Oleh karena itu, saya termotivasi untuk terus
mengembangkan ilmu yang telah saya peroleh agar semakin banyak orang yang
tersenyum bahagia dengan adanya saya. Saya juga ingin menjadi berkat bagi
mereka semua. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya
maka menurut saya definisi dari sukses adalah ketika saya mampu mengukir
senyuman bahagia kepada orang tua dan orang-orang di sekitar saya, melihat
mereka tersenyum bahagia adalah sesuatu
pencapaian luar biasa dalam hidup saya. Hal itu menyadarkan saya bahwa perjuangan yang saya lakukan tidak
ada yang sia-sia. Berjuang dengan sekuat tenaga untuk membahagiakan orang lain
adalah hal luar yang tidak semua orang pikir penting, tapi bagi saya kesuksesan
tidak hanya di lihat dari berapa banyak materi yang kita miliki. Tapi di ukur
dari berapa banyak atau seringkah anda membuat orang lain bahagia dengan
kesuksesan anda. Sekian..
TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK, MASA REMAJA, DAN MASA DEWASA
1. Tugas
Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Periode kanak-kanak (umur 3-5 tahun), yaitu usia pra
sekolah sebagai periode peralihan dari masa bayi keusia anak sekolah sebelum
anak masuk sekolah, jiwanya telah matang untuk sekolah, yaitu matang karena
dipersiapkan di taman kanak-kanak atau TPA, dan jenis-jenis pendidikan anak pra
sekolah lainnya. Kohnstamm meyebut periode ini dengan periode estetis, yang
berarti keindahan.
Ciri dari periode masa kanak-kanak ialah:
1)
Perkembangan emosi kegembiraan hidup
2) Kebebasan
3) Fantasi.
Ketiga ciri tersebut, dapat berkembang dengan berbagai
bentuk ekspresi seperti; permainan, dongeng, nyanyian dan menggambar itulah
sebabnya, empat kegiatan tersebut sering dijadikan isi materi kurikulum di TK.
Tugas
perkembangan masa kanak-kanak:
1. Menguasai
kemampuan fisik dasar untuk bermain
2. Bisa
bermain dengan teman sebaya
3. Membentuk
sikap positif terhadap diri sendiri
4.
Mempelajari peran gender yang sesuai
5.
Mengembangkan kemampuan dasar dalam membaca, menghitung, dan menulis
6.
Mengembangkan hati nurani, moralitas, dan sistem nilai
7. Memiliki
kemandirian dasar dalam kegiatan sehari-hari
8.
Mengembangkan sikap yang tepat terhadap kelompok sosial tertentu
2. Tugas
Perkembangan Masa Anak
Salah satu dasar untuk menentukan apakah seorang anak
telah mengalami perkembagan dengan baik adalah memulai apa yang disebut dengan
tugas-tugas perkembangan atau Development Task. Tugas perkembangan masa anak
menurut Munandar (1985) adalah belajar berjalan, belajar mengambil makanan yang
padat, belajar berbicara, toilet training, belajar membedakan jenis kelamin dan
dapat kerja kooperatif, belajar mencapai stabilitas fisiologis, pembentukan
konsep-konsep yang sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik, belajar untuk
mengembangkan diri sendiri secara emosional dengan orang tua, sanak saudara dan
orang lain serta belajar membedakan baik dan buruk.
Sedangkan menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980)
tugas perkembangan pada masa anak-anak adalah sebagai berikut:
a)
Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang
umum.
b) Membangun
sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
c) Belajar
menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
d) Mulai
mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
e)
Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung
f)
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
g)
Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai
h)
Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga
i) Mencapai
kebebasan pribadi.
3. Tugas
Perkembangan Masa Remaja
Seorang remaja dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya dapat dipisahkan ke dalam tiga tahap secara berurutan (Kimmel,
1995: 16):
Tahap yang
pertama adalah remaja awal, di mana tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikannya sebagai remaja adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik
dirinya dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Hal ini karena remaja
pada usia tersebut mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis,
seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, panjang
organ-organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik seperti tumbuhnya rambut,
payudara, panggul, dan sebagainya.
Tahapan yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas
perkembangan yang utama adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orang tua,
terlibat dalam perluasan hubungan dengan kelompok baya dan mencapai kapasitas
keintiman hubungan pertemanan; dan belajar menangani hubungan heteroseksual,
pacaran dan masalah seksualitas.
Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir, di mana tugas
perkembangan utama bagi individu adalah mencapai kemandirian seperti yang
dicapai pada remaja madya, namun berfokus pada persiapan diri untuk benar-benar
terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggung jawab, mempersiapkan
karir ekonomi, dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi
penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
Demikianlah, penjelasan mengenai tugas-tugas
perkembangan remaja sebagai satu bagian dalam memahami remaja sebagai suatu
masa transisi. Diharapkan, pada saat ini kita telah sampai pada pemahaman bahwa
sesungguhnya masa remaja adalah masa transisi yang menjembatani masa
kanak-kanak yang tidak matang ke masa dewasa yang matang. Macam transisi yang
berbeda akan membawa pengaruh yang berbeda pula bagi individu yang
mengalaminya. Demikian pula dengan bagaimana cara kita melihat transisi
tersebut akan mempengaruhi bagaimana kita dapat memahami apa yang dialami dan
dirasakan oleh remaja. Selanjutnya, kita akan melihat perubahan dan perkembangan
apa yang dialami oleh individu selama masa remajanya.
Menurut
Havighurst, tugas-tugas perkembangan seorang remaja adalah sebagaipberikut: :
1. Menerima keadaan fisik dirinya
sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif. Walaupun kedengarannya
sederhana dan mudah diucapkan, menerima keadaan fisik diri sendiri sering kali
menjadi masalah yang cukup besar bagi remaja. Banyak di antara kita yang sulit
menerima kenyataan bahwa kita berkulit gelap atau tidak setinggi dan selangsing
teman sebaya. Perasaan tidak puas ini kemudian membuat kita selalu dilanda
perasaan minder, sehingga malas bergaul apalagi pergi ke pesta. Perasaan ini
menutupi kenyataan, misalnya bahwa kita sebetulnya punya sepasang mata yang
indah. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya fokuskan perhatian ke kelebihan kita
dan jadikan itu sebagai daya tarik. Selain itu, hilangkan dari pikiran apa yang
selama ini selalu ditanamkan oleh lingkungan kita, bahwa cewek harus cantik,
putih, tinggi, dan langsing untuk dapat disebut sebagai cewek sejati, sedangkan
cowok harus berbadan kekar, berbulu, dan bersuara dalam untuk bisa dikatakan
jantan. Karena, kalau kita memang enggak punya gen untuk dapat berpenampilan
seperti itu, kita cuma jadi gelisah dan enggak puas diri selamanya, sehingga lupa
bahwa kita punya banyak potensihdiri.
2. Mencapai kemandirian emosional dari
orang tua dan orang-orang dewasa lainnya. Usaha untuk mencapai kemandirian
emosional bisa membuat remaja melawan keinginan atau bertentangan pendapat
dengan orangtuanya. Dengan ciri khas remaja yang penuh gejolak dan emosional,
pertentangan pendapat ini sering kali membuat remaja menjadi pemberontak di
rumah. Apabila masalah ini tidak terselesaikan, terutama apabila orangtua
bersikap otoriter, remaja cenderung untuk mencari jalan keluar di luar rumah,
yaitu dengan cara bergabung dengan teman-teman sebaya yang senasib. Sebetulnya,
curhat dengan teman sebaya tidak ada salahnya, selama teman sebaya itu bisa
membantu mendapatkan solusi yang baik. Namun, sering kali karena yang dihadapi
adalah remaja seusia yang punya masalah yang kurang lebih sama dan sama-sama
belum berhasil mengerjakan tugas perkembangan yang sama, bisa jadi solusi yang
ditawarkan kurang bijaksana. Karena itu, kita perlu selalu ingat bahwa untuk
melepaskan diri secara emosional dari orangtua pun, bisa dilakukan dengan
meminta dukungan orangtua ataupun orang dewasa yang ada di sekitar kita.
Tentunya bukan dengan cara meminta mereka untuk memecahkan masalah kita, tapi
lebih kepada memahami keinginan kita untuk dipahami sebagai individu yang
beranjak dewasa dan tidak inginoterlaluktergantungolagiokepadaomereka.
3. Mencapai suatu hubungan dan
pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yang sebaya. Sehingga, remaja
akan mampu bergaul secara baik dengan kedua jenis kelamin, baik laki-laki
maupun perempuan. Kemampuan untuk mencapai tugas perkembangan ini juga
dipengaruhi oleh banyaknya interaksi yang dialami seorang remaja dengan
orang-orang dari kedua jenis kelamin. Tapi, hal ini sama sekali tidak berarti
bahwa kalau kita sekolah di sekolah khusus cowok atau khusus cewek, kemampuan
kita untuk bergaul secara matang dengan jenis kelamin lain akan terganggu.
Karena di sekolah kan juga ada guru, petugas perpustakaan dan kebersihan dari
jenis kelamin lain, dan kita juga berinteraksi dengan mereka. Selain itu,
pergaulan tidak terbatas di sekolah saja. Ketika kita pulang, di rumah dan di
lingkungan sekitar juga terdapat kenalan pria dan wanita. Jadi, temen-temen di
SMU Tarakanita, SMU Pangudi Luhur, ataupun sekolah khusus lainnya, enggak perlu
khawatir. Kemampuan untuk berinteraksi dengan seimbang itu hanya dapat
terganggu apabila kita sendiri yang memang menciptakan batasan untukobergaul.
4. Dapat menjalankan peran sosial
maskulin dan feminin. Peran sosial yang dimaksud di sini adalah seperti yang
diharapkan masyarakat, dan bergeser sesuai dengan peralihan zaman. Apabila pada
zaman dahulu secara sosial dianggap baik bila laki-laki mencari nafkah di luar
rumah sedangkan perempuan mengurus rumah tangga, dengan timbulnya kesadaran akan
kesetaraan jender sekarang ini tidak harus demikian. Sehingga, yang paling
penting untuk dipahami adalah sebagai anggota dari satu jenis kelamin, kita
jangan sampai kemudian merasa berhak untuk mensubordinasi atau memperlakukan
anggota jenis kelamin lain secara buruk atau semena-mena, baik di publik
(masyarakat) maupun domestik (rumahotangga).
5. Berperilaku sosial yang bertanggung
jawab. Idealnya, seseorang tentu diharapkan untuk berpartisipasi demi kebaikan
atau perbaikan di lingkungan sosialnya, namun bila hal itu belum bisa
dijalankan, minimal yang harus dilakukan adalah tidak menjadi beban bagi
masyarakat atau lingkungan sosialnya. Karena itulah, remaja yang terlibat
tawuran sampai menghancurkan fasilitas umum tentu tidak dapat dianggap telah
melampaui tugas perkembangan yang satu iniodenganosukses.
6. Mempersiapkan diri untuk memiliki
karier atau pekerjaan yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansial. Setelah
melepaskan diri dari ketergantungan emosional dengan orangtua atau orang dewasa
lain, tugas yang menanti remaja adalah juga melepaskan diri dari ketergantungan
finansial dari mereka. Karena itulah, belajar bekerja juga merupakan hal yang
perlu dilakukan oleh remaja, betapapun kecil penghasilan yang diperoleh. Dengan
demikian, diharapkan pada saatnya nanti kita bisa siap terjun dan bekerja di
masyarakat.
7. Mempersiapkan perkawinan dan
membentuk keluarga. Dengan dilaluinya tugas perkembangan yang telah disebutkan
tadi yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk bergaul dengan sesama maupun lawan
jenis, diharapkan pergaulan ini akan dapat membawa ke langkah selanjutnya yaitu
untuk memilih pasangan hidup yang sesuai dan mulai mempersiapkan diri membentuk
keluarga.
8. Memperoleh perangkat nilai dan
sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai dengan norma yang ada di
masyarakat. Keberhasilan remaja melaksanakan tugas perkembangan ini ditandai
dengan, misalnya, kesuksesannya meredam serta mengendalikan gejolak emosi
maupun seksualnya sehingga dapat hidup sesuai dengan norma dan etika yang
berlaku. Untuk dapat memperoleh konsep diri yang memegang seperangkat nilai
ini, remaja dapat memiliki role model atau seseorang yang dijadikan tokoh idola
yang tingkah lakunya kemudian diteladani.
Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan
dengan periode sebelumnya, Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1992), antara lain
:
a. Masa remaja sebagai periode yang
penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan
dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya.
b. Masa remaja sebagai periode
pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat
dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi
waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola
perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode
perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi
dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan
akan kebebasan.
d. Masa remaja sebagai masa mencari
identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya
dan apa peranannya dalam masyarakat.
e. Masa remaja sebagai masa yang
menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung
berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang
membuatobanyakoorangotuaomenjadiotakut.
f. Masa remaja adalah masa yang tidak
realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah
jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan
bukan sebagaimana adanya terlebih dalamocita-cita.
g. Masa remaja sebagai masa dewasa.
Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha meninggalkan
kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir
atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan
obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku
ini akan memberikan citrapyangpmerekapinginkan.
Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada
diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami masalah dalam penyesuaian diri
dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agar remaja dapat menjalani tugas
perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.
4. Tugas
Perkembangan Masa Dewasa
Tugas
perkembangan masa dewasa dibagi menjadi pada tiga tahap, yaitu:
2.6.1Tugas perkembangan
masa dewasa awal
• Memilih
pasangan hidup
• Belajar
hidup dengan suami atau istri
• Memulai
kehidupan berkeluarga
• Membimbing
dan merawat anak
• Mengolah
rumah tangga
• Memulai
suatu jabatan
• Menerima
tanggung jawab sebagai warga negara
• Menemukan
kelompok sosial yang cocok dan menarik
2.6.2 Tugas
Perkembangan masa setengah baya
• Memperoleh
tanggung jawab sosial dan warga negara
• Membangun
dan memperthankan standar ekonomi
• Membantu
anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
• Membina
kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa
• Membina
hubungan dengan pasanga hidup sebagai pribadi
• Menerima
dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri
•
Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur
2.6.3 Tugas
perkembangan orang tua
•
Menyesuaikan diri dengan menurunya kesehatan dan kekuatan fisik
•
Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunya pendapatan
•
Menyesuaikan diri yterhadap meninggalnya suami/istri
• Menjalin
hubuingan dengan perkumpulan manusia usia lanjut
• Memenuhi
kewajiban sosial dan sebagai warga negara
• Membangun
kehidupan fisik yang memuaskan
Menurut Havighurst setiap tahap perkembangan individu
harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainya, yaitu fisik, psikis serta
emosional, moral dan sosaial.
Adapun tugas
perkembangan dewasa lainnya adalah
1. Memilih
pasangan.
2. Belajar
hidup dengan pasangan.
3. Memulai
hidup dengan pasangan.
4.
Memelihara anak.
5. Mengelola
rumah tangga.
6. Memulai
bekerja.
7. Mengambil
tanggung jawab sebagai warga negara.
8. Menemukan
suatu kelompok yang serasi.